Anak-anak kita membutuhkan pengenalan akan Tuhan.
Bagaimana caranya orangtua memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak?
Bagaimana caranya orangtua memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak?
Jika orangtua memasukkan Tuhan dalam kehidupan anak sejak dini, maka kita sudah meletakkan dasar yang kuat
untuk memulai konsep Tuhan secara alami kepada anak-anak sejak dini.
MENGAJARKAN ANAK USIA 1-2 TAHUN TENTANG TUHAN
1. Berdoalah bagi anak kita.
Berterima kasih kepada Tuhan atas karuniaNya setiap hari.
Mintalah agar Tuhan mengawasi perkembangan anak kita dan memberikan kita kebijakan untuk mendidiknya dengan cara yang benar.
2. Bernyanyi dengan anak kita.
Antara usia satu dan dua tahun, bayi kita bisa meniru gerak-gerik lagu, contoh : mengangkat tangan, bertepuk tangan, melipat tangan saat berdoa.
Anak kita merasakan puji-pujian kepada Tuhan jauh sebelum mereka benar-benar memahaminya.
3. Membacakan anak tentang Tuhan.
Buku Alkitab bergambar dan pelukan hangat orang tua merupakan kombinasi yang ampuh untuk mempertahankan perhatiannya.
Dengan membacakan dan menunjukkan gambar kepada anak tentang kehidupan Yesus, kita mengajarinya pesan amanat yang amat penting.
Jika kita bisa menyampaikan kepada anak usia 1-2 tahun pesan yang penting, bahwa Yesus adalah Orang yang Istimewa, kita telah melakukan tugas kita yakni meletakkan dasar bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang Kristus danTuhan secara bertahap.
MENGAJAR ANAK TENTANG TUHAN UNTUK USIA 3 SAMPAI 6 TAHUN
Usia 3 – 6 tahun merupakan usia yang sangat penting bagi pendidikan rohaninya, karena saat inilah ia paling mudah menerima pelajaran tentang Tuhan. Anak mendapatkan nilai-nilai dari orang-orang yang merupakan conoth utamnya, yaitu kedua orangtuanya. Nilai-nilai yang orangtua anut akna menjadii nilai-nilainya.
Berterima kasih kepada Tuhan atas karuniaNya setiap hari.
Mintalah agar Tuhan mengawasi perkembangan anak kita dan memberikan kita kebijakan untuk mendidiknya dengan cara yang benar.
2. Bernyanyi dengan anak kita.
Antara usia satu dan dua tahun, bayi kita bisa meniru gerak-gerik lagu, contoh : mengangkat tangan, bertepuk tangan, melipat tangan saat berdoa.
Anak kita merasakan puji-pujian kepada Tuhan jauh sebelum mereka benar-benar memahaminya.
3. Membacakan anak tentang Tuhan.
Buku Alkitab bergambar dan pelukan hangat orang tua merupakan kombinasi yang ampuh untuk mempertahankan perhatiannya.
Dengan membacakan dan menunjukkan gambar kepada anak tentang kehidupan Yesus, kita mengajarinya pesan amanat yang amat penting.
Jika kita bisa menyampaikan kepada anak usia 1-2 tahun pesan yang penting, bahwa Yesus adalah Orang yang Istimewa, kita telah melakukan tugas kita yakni meletakkan dasar bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang Kristus danTuhan secara bertahap.
MENGAJAR ANAK TENTANG TUHAN UNTUK USIA 3 SAMPAI 6 TAHUN
Usia 3 – 6 tahun merupakan usia yang sangat penting bagi pendidikan rohaninya, karena saat inilah ia paling mudah menerima pelajaran tentang Tuhan. Anak mendapatkan nilai-nilai dari orang-orang yang merupakan conoth utamnya, yaitu kedua orangtuanya. Nilai-nilai yang orangtua anut akna menjadii nilai-nilainya.
Pada dasarnya tiga tahun pendidikan rohani anak mengajarkan kepadanya
bahwa Tuhan merupakan Orang yang penting.
Pada tahap usia 3–6 tahun, konsep ini diberikan selangkah lebih jauh, yaitu Tuhan itu penting karena …?
Apa yang harus orangtua ajarkan kepada anak tentang Tuhan? Bagaimana caranya? Seberapa jauhkah pemahaman anak tentang Tuhan di tahap ini?
Pada tahap usia 3–6 tahun, konsep ini diberikan selangkah lebih jauh, yaitu Tuhan itu penting karena …?
Apa yang harus orangtua ajarkan kepada anak tentang Tuhan? Bagaimana caranya? Seberapa jauhkah pemahaman anak tentang Tuhan di tahap ini?
Ada beberapa cara sebagai berikut :
1. Sebagian besar ajaran kita dilakukan dengan cara menjadi contoh bagi anak kita.
Dasar berpikir anak usia 3–6 tahun yaitu apa yang penting bagi orang tua itulah yang penting baginya. Orangtua dapat memberitahu anak seribu kali betapa pentingnya Alkita, tetapi apabila anak jarang melihat kita membacanya dan berdoa, makan hanya sedikit sekali ajaran yang akan tertanam pada anak-anak.
2. Prinsip mengulang.
Apa yang
kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
haruslah engkau
mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila
engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau
berbaring dan apabila engkau bangun (Ulangan 6:6-7)
Dengan teladan dan pengulangan, mulailah mengajarkan tentang Tuhan kepada anak yang masih kecil.
APA YANG PERLU DIPELAJARI ANAK TENTANG TUHAN, TERUTAMA PADA USIA 3-6 TAHUN ?
1. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.“ (Ulangan 6:5)
Tanamkan konsep mengasihi Tuhan pada diri anak dengan cara apa pun.
Dengan semakin mengenal Tuhan, anak akan semakin belajar mengasihiNya.
Orang tua dapat menolong anak mengenal & mengasihi Tuhan dengan menunjukkan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu & semua orang karena Ia mengasihi manusia.
2. “Takut akan Tuhan & hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya.” (Ulangan 10:12)
Takut akan mengacu pada rasa hormat dan kagum terhadap Tuhan.
Bagaimana caranya mengajarkan takut akan Tuhan?
Dengan teladan dan pengulangan, mulailah mengajarkan tentang Tuhan kepada anak yang masih kecil.
APA YANG PERLU DIPELAJARI ANAK TENTANG TUHAN, TERUTAMA PADA USIA 3-6 TAHUN ?
1. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.“ (Ulangan 6:5)
Tanamkan konsep mengasihi Tuhan pada diri anak dengan cara apa pun.
Dengan semakin mengenal Tuhan, anak akan semakin belajar mengasihiNya.
Orang tua dapat menolong anak mengenal & mengasihi Tuhan dengan menunjukkan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu & semua orang karena Ia mengasihi manusia.
2. “Takut akan Tuhan & hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya.” (Ulangan 10:12)
Takut akan mengacu pada rasa hormat dan kagum terhadap Tuhan.
Bagaimana caranya mengajarkan takut akan Tuhan?
-
Biasanya anak usia 4 tahun dapat memahami bahwa Tuhan itu ‘Orang yang
mahakuasa yang membuat pelbagai aturan.‘
-
Anak belajar tentang Tuhan sejajar
dengan cara ia belajar tentang kedua orang tuanya, yaitu mengasihi serta respek kepada orangtuanya.
-
Dengan gambar Alkitab, anak dapat belajar menghormati kekuasaan Tuhan
ketika ia memahami konsep dosa menurut Alkitab.
Contoh : “Tuhan adalah orang yang membut aturan. Saya tidak bisa melihatnya, tetapi Ia melihat saya. Ia mengetahui bilamana saya berlaku buruk meskipun Papa & Mama tidak mengetahui; walaupun demikian Ia tetap mencintai saya.”
Contoh : “Tuhan adalah orang yang membut aturan. Saya tidak bisa melihatnya, tetapi Ia melihat saya. Ia mengetahui bilamana saya berlaku buruk meskipun Papa & Mama tidak mengetahui; walaupun demikian Ia tetap mencintai saya.”
-
Anak juga belajar bahwa orang yang mengasihi juga akan menegakkan disiplin.
-
Mengajarkan kesepuluh perintah Allah dengan sederhana & menggunakan
istilah sehari-hari.
Contoh : menyembah Tuhan secara khusus pada hari Minggu, taatilah orang tuamu, berbaik hatilah kepada teman-temanmu, jangan berbohong, dan sebagainya.
Contoh : menyembah Tuhan secara khusus pada hari Minggu, taatilah orang tuamu, berbaik hatilah kepada teman-temanmu, jangan berbohong, dan sebagainya.
Dengan
memperkenalkan konsep takut, dosa & aturan Tuhan kepada anak, kita meletakkan
landasan bagi pembangunan hati nurani yang akan matang di tahap perkembangan
berikutnya.
3. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.“ (Markus 12:31)
Perlu diketahui bahwa :
-
Salah satu tonggak utama anak usia 3–6 tahun adalah berkembangnya hubungan
dengan teman sebaya.
-
Pola bermain anak usia 3 tahun berubah, dari pola sejajar ke pola yang
lebih kooperatif yaitu mau berbagi mainan dengan anak lain.
-
Menuntut, posesif, tegas dan menyendiri, semuanya merupakan prilaku normal
yang dilakukan seusia ini.
-
Berebut mainan biasa terjadi di usia ini,
karena mainan sangat berarti bagi anak kecil.
-
“Hukum rimba“ (siapa kuat dia menang) adalah prilaku yang sering terjadi.
Bagaimana caranya mengajarkan untuk mengasihi sesama?
- Apabila ia mulai bermain dengan
temannya & membawa mainannya, tetapkan aturan bahwa mainan tersebut memang
“miliknya” sewaktu ia bermain sendirian, tetapi waktu bermain bersama, apabila
mainan tersebut diletakkannnya, anak lain boleh memegangnya dan menggunakannya.
Dari sini anak akan belajar meminjamkan mainannya dan “berbagi mainan".
Dari sini anak akan belajar meminjamkan mainannya dan “berbagi mainan".
- Gunakan buku Alkitab bergambar
dan tekankan bahwa ia harus mengasihi dan berbaik hati kepada semua teman
bermainnya.
- Saat bermain, doronglah
anak-anak untuk saling merangkul.
4. Berdoalah agar Roh Kudus memenuhi hati anak kita (Galatia 5:22–23).
Hal ini tidak terlepas dari pendisiplinan rohani bagi anak-anak kita, karena pendisiplinan rohani adalah :
-
Menanamkan Firman Tuhan pada anak sedemikian rupa hingga seluruh
prilakunya diarahkan oleh kekuatan di dalam dirinya yang dijanjikan Tuhan,
yaitu Roh Kudus.
-
Agar anak kita mewarisi kerajaan Allah dan memiliki kehidupan Kristiani
yang dipenuhi Roh Kudus.
Bagaimana caranya mendoakan anak-anak agar dipenuhi Roh Kudus?
-
Berdoalah setiap hari kepada Roh Kudus agar tinggal dalam diri anak kita.
Buah Roh Kudus tidak akan berkembang dalam diri anak dengan usaha mereka saja.
Semakin awal dalam kehidupan anak kita mendoakan semua sifat ini bagi anak, semakin efektif pula displin kerohanian anak kita nantinya.
Buah Roh Kudus tidak akan berkembang dalam diri anak dengan usaha mereka saja.
Semakin awal dalam kehidupan anak kita mendoakan semua sifat ini bagi anak, semakin efektif pula displin kerohanian anak kita nantinya.
-
Ajarilah anak berdoa & memuji Tuhan.
Pada tahap inilah anak seharusnya tahu cara berdoa dan mengapa ia perlu berdoa.
Pada tahap inilah anak seharusnya tahu cara berdoa dan mengapa ia perlu berdoa.
Ingatlah bahwa tujuan akhir mendidik dan mendisiplinkan anak di dalam Tuhan adalah agar anak-anak kita mewarisi Kerajaan Allah dan memiliki kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus !
No comments:
Post a Comment