Pernahkah kita berpikir bahwa keluarga kita dapat berdampak bagi sebuah generasi?
Atau berdampak bagi sebuah bangsa?
Mungkin kita sering mendengar kalimat demikian :
KELUARGA YANG KUAT MEMBANGUN MASYARAKAT YANG KUAT.
MASYARAKAT DAN GEREJA YANG KUAT MEMBANGUN KEBUDAYAAN YANG KUAT.
KEBUDAYAAN YANG KUAT MEMBANGUN NEGARA YANG KUAT.
Marilah kita membandingkan contoh nyata dari 2 keluarga sebagai bukti dari pernyataan tersebut:
Keluarga JONATHAN EDWARDS
Jonathan Edwards adalah adalah seorang Kristen yang setia.
Dia selalu mengutamakan Allah dalam kehidupannya.
Ia menikah dengan seorang wanita muda yang saleh.
Dari 1.394 orang keturunannya ditelusuri:
295 orang lulus dari universitas, di antaranya 13 orang menjadi rektor dan 65 orang professor.
3 orang dipilih sebagai senator Amerika Serikat,
3 orang sebagai gubernur negara bagian,
dan yang lainnya diutus ke negara-negara asing sebagai hamba-hamba Tuhan.
30 orang menjadi hakim,
100 orang menjadi pengacara Negara bagian,
1 orang menjadi dekan sebuah sekolah tinggi hokum terkenal.
75 orang menjadi perwira angkatan bersenjata,
100 orang menjadi misionaris, pengkhotbah dan penulis terkenal,
80 orang lagi bekerja di beberapa kantor pemerintah, tiga di antaranya adalah walikota kota-kota besar, satu adalah seorang pengawas keuangan Departemen Keuangan Pemerintah Amerika Serikat,
dan seorang lagi adalah Wakil Presiden Amerika Serikat.
Tidak satu orang pun keturunan keluarga Edwards merugikan pemerintah Amerika Serikat.
Keluarga MAX JUKES
Max Jukes adalah seorang yang hidup pada masa yang sama dengan Edwards.
Ia seorang ateis yang menikah dengan seorang wanita kafir (tidak mengenal Tuhan).
Dari sekitar 560 keturunannya ditelusuri:
300 orang mati sebagai pengemis,
150 orang menjadi penjahat, 7 orang di antaranya pembunuh,
100 orang terkenal sebagai pemabuk,
dan lebih dari setengah keturunannya yang perempuan adalah pelacur.
Keturunan Max Jukes menyebabkan pemerintah Amerika Serikat merugi sekitar $1.25 juta dengan nilai dolar pada abad ke-19.
Nah, setelah melihat contoh tersebut, membuat kita menyadari bahwa mau tidak mau keluarga kita adalah ikatan nilai dari generasi satu kepada generasi berikutnya.
Kita adalah salah satu mata rantai dari rantai yang sangat panjang dari lingkaran generasi.
Firman Tuhan menuliskan, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka : Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:29)
Artinya, Tuhan rindu melalui keluarga Ilahi dan melalui keturunan Ilahi, kita menghasilkan generasi yang menegakkan Kerajaan Allah di muka bumi ini.
Oleh karena itu, marilah kita menentukan pilihan :
1. Apakah kita ingin menjalani kehidupan keluarga tanpa tujuan dan tanpa arah ?
2. Nilai-nilai seperti apakah yang akan kita tanamkan bagi anak-anak kita?
3. Warisan apakah yang akan kita tinggalkan bagi generasi berikutnya ?
Walaupun ada mata rantai negatif dari masa lalu keluarga kita, putuskanlah, tinggalkanlah dan kejarlah rencana Allah yang dahsyat bagi keluarga, anak-anak kita dan generasi yang akan datang !!!
Mungkin kita sering mendengar kalimat demikian :
KELUARGA YANG KUAT MEMBANGUN MASYARAKAT YANG KUAT.
MASYARAKAT DAN GEREJA YANG KUAT MEMBANGUN KEBUDAYAAN YANG KUAT.
KEBUDAYAAN YANG KUAT MEMBANGUN NEGARA YANG KUAT.
Marilah kita membandingkan contoh nyata dari 2 keluarga sebagai bukti dari pernyataan tersebut:
Keluarga JONATHAN EDWARDS
Jonathan Edwards adalah adalah seorang Kristen yang setia.
Dia selalu mengutamakan Allah dalam kehidupannya.
Ia menikah dengan seorang wanita muda yang saleh.
Dari 1.394 orang keturunannya ditelusuri:
295 orang lulus dari universitas, di antaranya 13 orang menjadi rektor dan 65 orang professor.
3 orang dipilih sebagai senator Amerika Serikat,
3 orang sebagai gubernur negara bagian,
dan yang lainnya diutus ke negara-negara asing sebagai hamba-hamba Tuhan.
30 orang menjadi hakim,
100 orang menjadi pengacara Negara bagian,
1 orang menjadi dekan sebuah sekolah tinggi hokum terkenal.
75 orang menjadi perwira angkatan bersenjata,
100 orang menjadi misionaris, pengkhotbah dan penulis terkenal,
80 orang lagi bekerja di beberapa kantor pemerintah, tiga di antaranya adalah walikota kota-kota besar, satu adalah seorang pengawas keuangan Departemen Keuangan Pemerintah Amerika Serikat,
dan seorang lagi adalah Wakil Presiden Amerika Serikat.
Tidak satu orang pun keturunan keluarga Edwards merugikan pemerintah Amerika Serikat.
Keluarga MAX JUKES
Ia seorang ateis yang menikah dengan seorang wanita kafir (tidak mengenal Tuhan).
Dari sekitar 560 keturunannya ditelusuri:
300 orang mati sebagai pengemis,
150 orang menjadi penjahat, 7 orang di antaranya pembunuh,
100 orang terkenal sebagai pemabuk,
dan lebih dari setengah keturunannya yang perempuan adalah pelacur.
Keturunan Max Jukes menyebabkan pemerintah Amerika Serikat merugi sekitar $1.25 juta dengan nilai dolar pada abad ke-19.
Nah, setelah melihat contoh tersebut, membuat kita menyadari bahwa mau tidak mau keluarga kita adalah ikatan nilai dari generasi satu kepada generasi berikutnya.
Kita adalah salah satu mata rantai dari rantai yang sangat panjang dari lingkaran generasi.
Firman Tuhan menuliskan, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka : Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:29)
Artinya, Tuhan rindu melalui keluarga Ilahi dan melalui keturunan Ilahi, kita menghasilkan generasi yang menegakkan Kerajaan Allah di muka bumi ini.
Oleh karena itu, marilah kita menentukan pilihan :
1. Apakah kita ingin menjalani kehidupan keluarga tanpa tujuan dan tanpa arah ?
2. Nilai-nilai seperti apakah yang akan kita tanamkan bagi anak-anak kita?
3. Warisan apakah yang akan kita tinggalkan bagi generasi berikutnya ?
Walaupun ada mata rantai negatif dari masa lalu keluarga kita, putuskanlah, tinggalkanlah dan kejarlah rencana Allah yang dahsyat bagi keluarga, anak-anak kita dan generasi yang akan datang !!!
No comments:
Post a Comment